Cari Pegangan Saat Quarter Life Crisis? Mulai dari Punya Hunian Sendiri

Usia 20-an hingga awal 30-an sering kali menjadi fase paling dinamis dalam hidup. Banyak peluang terbuka, tapi tak sedikit tekanan yang datang. Gen Z dan Milenial kerap dihadapkan pada krisis identitas, ketidakpastian karier, hingga dorongan untuk “cepat sukses”. Inilah yang dikenal sebagai quarter life crisis, masa pencarian jati diri yang penuh pertanyaan, bahkan keraguan.
Ada satu pendekatan yang jarang dibicarakan namun bisa berdampak besar: memiliki hunian sendiri. Rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi simbol kemandirian dan stabilitas emosional. Secara psikologis, memiliki rumah bisa memberikan rasa kontrol atas hidup, mengurangi kecemasan terhadap masa depan, dan meningkatkan rasa percaya diri. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa kepemilikan hunian berkontribusi pada kualitas hidup dan kepuasan pribadi yang lebih tinggi.
Memiliki rumah di usia muda memang terdengar menantang, apalagi dengan harga properti yang terus naik. Tapi saat ini, sudah banyak developer yang menawarkan solusi yang ramah anak muda. Sutera Nexen, misalnya, hadir dengan konsep hunian smart living pertama dari Alam Sutera. Rumah yang dirancang minimalis dan efisien, cocok untuk gaya hidup Gen Z dan Milenial yang aktif namun tetap butuh ruang personal untuk recharge. Skema pembayaran pun dibuat fleksibel agar lebih mudah dijangkau.
Dengan memiliki hunian sendiri, kamu bisa mulai membentuk rutinitas sehat, menata keuangan lebih disiplin, hingga menciptakan ruang yang benar-benar merefleksikan siapa dirimu. Ini bukan hanya soal aset, tapi soal membangun fondasi hidup yang lebih kokoh—yang akan berdampak jangka panjang, baik secara mental, sosial, maupun finansial.
Jadi, jika kamu sedang berada di titik "bingung harus mulai dari mana", pertimbangkan untuk memulai dari rumah. Karena terkadang, solusi dari krisis bukanlah melarikan diri, melainkan menemukan tempat yang bisa kamu sebut sebagai pulang.